DAERAH  

Agara Terisolir, 9 Kecamatan dan 26 Desa Terendam Banjir

Kondisi Kecamatan yang dilanda banjir dan terisolir yaitu, Kecamatan Bambel, Ketambe, Tanoh Alas, Babul Rahmah, Darul Hasanah, Lawe Bulan, Bukit Tusam, Babussalam dan Kecamatan Lawe Alas. Foto : Sadikin/haba RAKYAT.

KUTACANE – haba RAKYAT l Hujan deras mengguyur wilayah Aceh Tenggara (Agara) sejak Selasa hingga Kamis 27 November 2025 lalu, menyebabkan sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) meningkat meluap ke pemukim warga dan melanda 9 (sembilan) Kecamatan.

Kalaksa BPBD Aceh Tenggara, Mohd Asbi mengatakan, banjir mulai melanda pemukiman warga pada Minggu 26 November 2025 lalu, pukul 15.31 WIB. Penyebab banjir tersebut akibat meningkatnya DAS serta menjebol beberapa tanggul.

Ada sembilan Kecamatan di Aceh Tenggara yang terendam banjir, dari “Data sementara ada sembilan Kecamatan dilanda banjir dan 26 desa,” kata Kalaksa BPBD Aceh Tenggara, Mohd Asbi, pada Kamis (27/11/2025).

Ia mengungkapkan, Kecamatan yang dilanda banjir tersebut yaitu, Kecamatan Bambel, Ketambe, Tanoh Alas, Babul Rahmah, Darul Hasanah, Lawe Bulan, Bukit Tusam, Babussalam dan Kecamatan Lawe Alas.

“Kondisi saat ini air belum dapat surut dari permukiman warga, hujan juga masih mengguyur di wilayah Aceh Tenggara,” ujarnya.

Sementara itu bahwa, tanggul jebol, Tiga Kecamatan di Aceh Tenggara terendam banjir dan ditemukan lebih banyak korban, dan 4 jembatan ambruk menuju Kecamatan seberang lawe alas, Kecamatan Nurul Hasanah yakni jembatan natam begitu juga jembatan silayar, serta jembatan salampinim Babul Rahmah, begitu juga jembatan mbarung Aceh Tenggara.

Selanjutnya banjir bah tadi malam di Desa Lawe Sekerah Kafe di pinggir jalan raya kuta gene bkj, kurang lebih 45 kafe habis di grus air kali alas, kata salah seorang Tono warga yang memaparkan, sejak jam 12.00 Wib malam air kali alas sudah mulai pasang, asal mulanya batu gemuruh bersamaan datangnya banjir bah, ungkapnya kepada media ini.

Sementara itu, terkait kerugian di perkirakan milyaran rupiah dan persawahan warga padi mau panen juga di rendah banjir hanya beberapa hari, begitu juga dengan tanaman jagung lainnya.

Bahkan dikatakannya, lokasi yang menghubungkan antara Kabupaten Kutacane – Blangkejeren Gayo Lues putus total, akibat badan jalan nasional di Desa Bener Bepapah Kecamatan Ketambe menjadi aliran sungai Alas.

“Begitu juga dengan puluhan rumah rusak dan ambruk, serta satu titik gantung yang menghubungkan Desa Lawe Mengkudu Kacamatan Ketambe – Kuning Abadi Darul Hasanah putus, diterjang arus sungai Alas dan tempat berjualan warga di Lawe Sekerah ambruk dan hanyut digerus arus sungai Alas”, pungkasnya.

Skn/hR


Eksplorasi konten lain dari Media haba RAKYAT

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari Media haba RAKYAT

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca