Silaturahmi Ke MAN 1 Aceh Utara Plus Keterampilan, Kakankemenag Peusijuek Peserta Didik Baru

Aceh Utara, haba RAKYAT | Kehidupan budaya adat Aceh dengan Islam tidak dapat dipisahkan. Harmonisasi antara adat dan Islam ini berkembang dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu tradisi adat masyarakat Aceh yang masih dilakukan hingga kini adalah tradisi peusijuek (tepung tawar)

Tradisi ini dilakukan pada hampir semua kegiatan adat dalam kehidupan masyarakat di Aceh, misalnya ketika memberangkatkan jamaah calon haji dan menyambut kedatangan jamaah haji saat tiba di tanah air, menempati rumah baru, memulai sebuah usaha, menyelesaikan persengketaan dan merayakan kelulusan serta berbagai kegiatan lainnya.

Hal ini sebagaimana terlihat yang digelar di MAN 1 Aceh Utara Plus Keterampilan melakukan peusijuek peserta didik baru tahun pelajaran 2022/2023 oleh Kepala Kantor Kemenag Aceh Utara, Drs. H. Maiyusri, M.Ag, Senin (25/07).

Kunjungan perdana dalam rangka silaturahmi, Kakankemenag Aceh Utara bersama rombongan disambut siswa-siswi dan keluarga besar MAN 1 Aceh Utara Plus Keterampilan serta dipeusijuek oleh Imam Besar Masjid Raya Pase Panton Labu, Tgk. H. Abdul Wahab Rasyid, S.H.I, sekaligus pimpinan Dayah Cut Nyak Dhien Cempeudak, Tanah Jambo Aye.

Pada kesempatan itu, Kakankemenag Aceh Utara, Drs. H. Maiyusri, M.Ag ikut didampingi Kasi Pendidikan Madrasah, Drs. H. Hamdani A. Jalil, MA, Pengawas Madrasah Drs. M. Amin dan Saidi, S.Pd serta beberapa pegawai Kankemenag Aceh Utara.

Kakankemenag Aceh Utara, H. Maiyusri dalam kesempatan itu menyampaikan awal pelaksanaan pendidikan di MAN 1 Aceh Utara Plus Keterampilan, khususnya bagi siswa-siswi yang baru masih di kelas 1 dan pelaksanaan pembelajaran secara bersamaan kelas 1, 2 dan 3.

“Luar biasa pada pagi hari ini, bisa bersama orang tua kita, guru kita, ulama kita Imam Besar Masjid Raya Pase Pantonlabu. Semoga Allah SWT akan menurunkan rahmat dan hidayahNya yang tidak terhingga apa yang menjadi harapan dan cita-cita kita bersama,” ujarnya.

Maiyusri mengungkapkan, untuk ke depan anak-anak bangsa yang ada di madrasah, insya Allah akan sukses dengan setiap hari kita membacakan salawat kepada Baginda Rasulullah SAW dan sampai dengan hari ini kita masih menikmati hidup dalam suasana yang Islamiyah.

Lebih jauh ia mengatakan, ternyata ilmu-ilmu keislaman itu banyak diamalkan oleh orang-orang non muslim atau kafir, namun ilmu yang diwariskan oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW terkadang banyak pula yang mengabaikannya, salah satunya disiplin dalam belajar atau disiplin dalam berbuat.

Dirinya meminta kepada siswa-siswi dan dewan guru MAN 1 Aceh Utara Plus Keterampilan harus bersatu dan kompak dengan didukung semua pihak terkait apa yang sudah dijalankan di madrasah ini.

“Kita senantiasa berdoa, semoga Allah SWT memberikan kekuatan agar hari ini lebih baik daripada kemarin dan besok lebih baik daripada hari ini,” harap Maiyusri.

Kakankemenag juga mengapresiasi H. Zaihiri, selaku Kepala MAN 1 Aceh Utara Plus Keterampilan yang sangat antusias dalam memajukan madrasah ini.

“Kita akan mewujudkan apa yang sudah diprogramkan pemerintah, yang salah satunya tentang kurikulum merdeka. Mari menghadapi kurikulum merdeka ini dengan hati yang tenang, sejuk, dan damai,” ajaknya.

“Insya Allah, anak-anak yang dipeusijuek hari ini merupakan orang-orang yang siap dididik, dibina dan akan menjadi manusia yang cerdas dan terampil serta berakhlak mulia dengan dilandasi iman dan taqwa,” tambah Maiyusri.

Apalagi lanjutnya, MAN 1 Aceh Utara Plus Keterampilan memiliki program kekhususan tentang keterampilan atau keahlian yang akan melaksanakan kurikulum merdeka sesuai petunjuk pelaksanaannya,” tegas Kakankemenag Aceh Utara.

Dikatakan, selama ini kita telah berbuat yang terbaik, akan tetapi karena perhatian pemerintah bahwa kita ingin berinisiatif, ingin berproduktif, ingin mengisi dan menyesuaikan pembangunan pendidikan yang sesuai dengan kondisi alam dan keadaan masyarakat, inilah diberikan kebebasan dengan kemerdekaan dan kearifan lokal yang ada.

Perubahan kurikulum ini sebutnya, tidak ada tujuan lain, melainkan agar lebih baik dan lebih maju untuk masa mendatang.

Kekeliruan dan kesalahan yang kita lakukan dalam sistem proses pendidikan ini adalah langkah awal menuju kemajuan, apalagi kita bisa beradaptasi dengan suatu beban yang diberikan untuk kita laksanakan. Kita dapat menyesuaikan diri dan bisa tampil seadanya ini adalah perubahan awal daripada guru kita yang akan meningkatkan kualitas ke depannya, Kakankemenag menerangkan.

“Ayo anak-anak kami, janganlah mau tertinggal, berjuanglah ke arah yang lebih baik agar kita setara dengan madrasah dan sekolah lainnya yang ada di negeri ini,” pintanya.

Sementara itu, Kepala MAN 1 Aceh Utara Plus Keterampilan, H. Zahiri, S.Pd menuturkan, dirinya tidak akan mengenal lelah demi terwujudnya cita-cita dan masa depan anak didiknya serta harapan dari orangtua/wali siswa-siswi.

“Kami bersama jajaran dewan guru siap membimbing siswa-siswi untuk keberhasilan mereka di madrasah ini dalam menggapai masa depan yang lebih cerah,” pungkasnya. (Yoes/hR)