Kepala SLB Negeri Kota Langsa Kristina Dewi, S.Pd, saat memberikan kata sambutan pembukaan “Pelatihan Pengembangan Literasi Menulis Guru Mengubah Karya Tulis Ilmiah Kesarjanaan Menjadi Artikel Ilmiah Populer”, di ruang SLB Negeri Kota Langsa di Jalan A. Yani Gampong Teungoh, Kota Langsa. Foto: Ist/Sara/haba RAKYAT.
LANGSA – haba RAKYAT l Dalam rangka pengembangan literasi guru menulis artikel, Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kota Langsa mengelar, “Pelatihan Pengembangan Literasi Menulis Guru Mengubah Karya Tulis Ilmiah Kesarjanaan Menjadi Artikel Ilmiah Populer ” selama 4 hari, mulai tanggal 24 hingga 27 Mei 2025 mendatang, yang dilaksanakan di ruang sekolah SLB Negeri Kota Langsa di Jalan A. Yani Gampong Teungoh, Kota Langsa, Sabtu 24/5/2025.
Acara pelatihan dibuka langsung Bapak Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Kota Langsa, diwakili oleh KTU Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Kota Langsa, Ilyas, S.Ag dihadiri juga pemateri Dra. Efi Pradita, M.Pd sebagai Pengawas Dinas Pendidikan Aceh Cabang Wilayah Kota Langsa, serta para guru peserta pelatihan.
Dalam sambutannya Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Kota Langsa yang diwakili KTU Ilyas, S.Ag menyampaikan, SLB ini kita harus tetap semangat dan maju, supaya kita tidak monoton, mulai dari penguasaan kita harus ada penguatan.
Selanjutnya, kita selaku guru dan orang tua untuk menimalisir jadwal kegiatan anak setelah setengah hari di sekolah, bukan hanya itu saja, seperti yang terkait dengan kebiasaan tujuh anak Indonesia hebat harus dikontrol mulai dari tidurnya, ibadahnya, belajarnya, makannya, hingga tidurnya, untuk itu harus ada keterlibatan masyarakat didalamnya, itu yang diharapkan pemerintah, sebutnya.
Didalam gerakan tujuh kebiasaan anak indonesia hebat itu ada hubungan dengan masyarakat, namun itu semua perlu proses seperti kerjaan mereka apa setelah selesai belajar disekolah.
Maka dengan itu tugas bapak/ibu sekalian untuk memberikan arahan, masukan maupun sosialisasi disekolah terhadap mereka anak-anak kita, baik itu anak didik kita di sekolah maupun anak sendiri dirumah.
Dalam hal ini, Pemerintah berupaya untuk menciptakan generasi Indonesia emas tahun 2045 dengan menginisiasi sebuah program yang dijuluki sebagai gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, katanya.
Lanjutnya, melalui gerakan ini Pemerintah berupaya untuk mewujudkan generasi emas Indonesia di tahun 2045. Inilah yang membuat 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat perlu untuk dipahami oleh masyarakat luas secara umum.
Kemudian, ada tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat yang nantinya juga diyakinkan bisa membuat generasi muda di Indonesia agar lebih tangguh, baik itu secara mental, emosional, maupun sosial.
Adapun tujuh kebiasaan anak indonesia hebat adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, hingga tidur cepat. Oleh sebab itu, mengapa anak-anak dulu masa tumbuh kembang anak generasi tertib.
Karena tertib semasa waktu mereka kecilnya, ia terbatas tidak bermain, di disuruh main orang tuanya baru mereka bermain, pada saat itu semua terbatas, ujarnya.
Ia berharap, agar dapat disosialisasikan di sekolah, terutama pada guru-guru untuk menjalankan tugas anak didik, dan khususnya anak kita sendiri, ada jauh berubah setelah beberapa tahun kemudian, seperti anak selesai sekolah ditempatkan pengajian misalnya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada guru SLB Negeri Kota Langsa yang telah bersusah payah mengajak anak-anak itu untuk pergi sekolah, karena kalau mereka pergi ke sekolah mereka tertib disekolah, kita bandingkan dengan anak-anak yang tidak fokus sekolah, seharusnya kita sebagai orang tua harus memahami dan menyadari bahwa setiap yang kita lakukan hapalan buat anak-anak untuk anak itu sendiri, disinilah isu-isu yang berkembang di pemerintahan”.
Disini kita sebagai seorang guru harus mampu mempersiapkan diri kepada anak-anak kita, harus kita sosialisasikan pada saat upacara disekolah, kalau bukan kita yang mengubahnya siapa lagi yang akan mengubahnya, pungkas Ilyas.
Kepada sekolah SLB Negeri Kota Langsa Kristina Dewi, S.Pd dalam kata sambutannya menyampaikan, semoga dengan diadakannya Pelatihan Pengembangan Literasi Menulis Guru Mengubah Karya Tulis Ilmiah Kesarjanaan Menjadi Artikel Ilmiah Populer ini, bapak/ibu guru dapat memahami literasi bukan hanya sekedar membaca dan menulis saja, akan tetapi juga dimana kita dapat membuat suatu karya ilmiah menjadi suatu karya tulis ilmiah artikel populer yang bisa dibaca masyarakat dan dapat dipahami karya tulis ilmiah yang telah kita buat.
Lanjutnya, kedepannya dengan telah diadakannya pelatihan ini diharapkan bapak/ibu dapat membuat suatu karya tulis ilmiah artikel populer nantinya, yang hasilnya adalah kita mampu dapat membuat antologi.
Antologi itu sendiri memiliki tema ataupun topik yang sama terkait, sehingga kumpulan karya tersebut menjadi sebuah kesatuan yang memiliki makna dan nilai estetika dalam suatu karya, katanya.
Kristina Dewi mengucapkan, terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bersusah payah dalam terselenggaranya kegiatan ini, kemudian itu yang saya banggakan kepada bapak/ibu guru SLB Negeri Kota Langsa yang telah mengikuti sebagai peserta pelatihan ini.
Diakhir sambutannya, “Semoga pelatihan yang bermanfaat ini mendapat ilmu yang bermanfaat bisa diterapkan, serta dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk diaplikasikan kedepannya, selalu ditetap semangat bapak/ibu sambil tetap mengajar sepanjang hari”, pungkasnya.
Kesempatan itu juga, pemateri pelatihan ini Dra. Efi Pradita, M.Pd sebagai Pengawas Dinas Pendidikan Aceh Cabang Wilayah Kota Langsa dalam sambutannya mengatakan, Ia juga berharap, “Kepada seluruh guru peserta pelatihan harus mampu menulis dalam bentuk suatu karya tulis, dan mereka peserta bukan hanya datang, duduk diam, akan tetapi juga mereka mendapatkan hasil tujuan akhir diadakannya kegiatan pelatihan ini, dan terakhir mereka peserta pelatihan membawakan hasil tulisan karya masing-masing”, ujar Efi Pradita.
Sara/hR