
Sigli, haba RAKYAT | Penjabat Bupati Pidie, Ir H. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) penanggulangan gangguan satwa liar (Gajah), bertempat di Mess Pemkab Pidie (Tangse), Kamis (17/11/2022).
Dalam sambutannya, pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) Pidie, Pj. Bupati menyampaikan, bahwa gajah adalah binatang yang cerdas, dia mempunyai naluri di luar pemikiran kita. Dengan itu kita harus meningkatkan lagi pengetahuan mengenai gajah.
“Dari konflik- konflik yang terjadi sekarang, kita harus mengetahui faktor penyebabnya”, ujar H. Wahyudi Adisiswanto.
Ada tiga faktor yang harus kita pahami, yang pertama kita harus mengenali gajah itu sendiri, yang kedua kita juga harus mengenali diri kita sendiri dan ketiga kita harus mengenali alam lingkungan kita, sebut Pj Bupati.
“Karena ketiga faktor ini saling keterkaitan, dalam hal ini kita tidak bisa menyalahkan gajah, dan tidak bisa menyalahkan diri kita dan juga alam lingkungan. Karena ini merupakan satu kesatuan”, terangnya.
Sebelumnya, Kadis Pertanian dan Pangan Pidie, Hasballah, S.P., M.M., menjelaskan, tujuan acara ini untuk menyelesaikan persoalan gangguan satwa liar di kabupaten pidie ini. Acara ini juga ingin mendata ulang terhadap dampak- dampak yang timbul oleh gangguan gajah liar di kabupaten pidie.
Dinas lingkungan hidup dan kehutanan aceh juga akan memaparkan strategi penyelesaian masalah, dan akan pemasukan ide-ide yang akan kita tandatangani bersama, kemudian akan kita sampaikan kepada pemerintah pusat untuk menjawab persoalan mengenai satwa liar yang ada di kabupaten pidie, kata Kadistanpang Pidie.
Nopi Ariansyah S. Hut, M.Si dari Seksi Konservasi dan Dumber Daya Alam, BKSDA aceh menyampaikan, bahwa saat ini Pemerintah Aceh telah membuat beberapa kebijakan mengenai satwa liar ini.
Seperti yang kita ketahui konflik antara manusia dengan gajah semakin meningkat, yang menyebabkan kerugian terhadap petani, rusaknya perkebunan, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.
“Konflik yang terjadi saat ini mendorong Pemerintah Aceh, Pemkab/Kota, dan pihak yang terkait untuk lebih bijaksana dalam memahami kehidupan satwa liar”, ucapnya.
Kegiatan di Tangse tersebut juga dihadiri oleh anggota DPRK Pidie, T. Saifullah, TS, perwakilan Camat dalam Kabupaten pidie, Forkopincam Tangse, PPL Kecamatan Tangse, serta para Imum Mukim dan Keuchik dalam Kecamatan Tangse.(AA/hR)