
Sigli,haba RAKYAT |
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat. Kemunculan UMKM membawa pengaruh positif pada perekonomian.
UMKM merupakan usaha informal yang mulai dimunculkan dengan melihat peluang yang ada disekitar. Dan dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Pidie melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperdagkop UKM) telah melakukan pendataan kepada pelaku UMKM.
Dengan Program Pendataan ini pemerintah akan memiliki data kondisi perkembangan UMKM yang dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan terkait pengembangan UMKM ke depan.
Adapun beberapa hasil pendataan UMKM yang telah dilakukan oleh Disperdagkop UKM Pidie beberapa waktu lalu pada Expo Pembangunan di PCC Sigli, tercatat munculnya wirausaha baru dengan berbagai produk, baik kuliner maupun kerajinan yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
Dari hasil pendataan tersebut didapati beberapa persoalan yang dihadapi oleh para wirausaha baru, diantaranya belum memiliki legalitas usaha berupa NIB, Merk, Sertifikat Halal, BPOM dan PIRT. Juga Ilmu tentang kewirausahaan yang masih minim, modal usaha dan beberapa kendala lainnya.
Menyikapi persoalan tersebut, Disperdagkop UKM Pidie langsung menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi ke UPTD PLUT (Pusat Latihan Usaha Terpadu) Dinas Koperasi dan UKM Aceh.
Kepala Disperdagkop UKM Pidie, Cut Afrianidar, S.H. M. Si., mengatakan, setelah berkoordinasi pihaknya mendapatkan peluang atau kesempatan serta kuota sebanyak 20 pelaku UMKM untuk diikutsertakan pada kegiatan Pendampingan Peningkatan Skala Usaha bagi UMKM Aceh yang dilaksanakan di Hotel Seventeen Banda Aceh dari 15 sampai 18 November 2023.
“Setelah mengikuti kegiatan ini, nantinya akan memberikan pencerahan terkait kewirausahaan, legalitas usaha dan pemasaran produk bagi pelaku UMKM di Kabupaten Pidie”, demikian harapan Kepala Disperdagkop UKM Pidie, Cut Afrianidar.(AA/hR)