37 Guru Kemenag Aceh Utara Resmi Terima SK PPPK dan Tandatangani Perjanjian Kerja

Aceh Utara, haba RAKYAT | Sebanyak 37 guru di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara resmi menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan menjadi Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK), sekaligus menandatangani surat penjanjian kerja pada Jum’at (08/07) di aula PLHUT Kankemenag setempat.

Penyerahan SK kepada sejumlah PPPK usai mengikuti zoom meeting dengan Kakanwil Kemenag Aceh, yang diserahkan oleh Kepala Kantor Kemenag Aceh Utara, Drs. H. Maiyusri, M.Ag dan turut disaksikan Kasubbag Tata Usaha, Drs. H. Jamaluddin, M.Pd, para Kasi dan Penyelenggara serta Analis Kepegawaian Kankemenag Aceh Utara.

Kepala Kantor Kemenag Aceh Utara, Drs. H. Maiyusri, M.Ag mengatakan, momentum penyerahan SK PPPK ini merupakan bagian penting dalam proses administrasi kepegawaian pemerintahan. Terutama setelah perjalanan panjang para PPPK menjalani masa tugas sebagai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) atau tenaga honor, maka akhirnya ditetapkan menjadi bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) setelah menjalani serangkaian proses seleksi.

“Ini merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah kepada sejumlah guru yang telah lama mengabdi di madrasah,” ujarnya.

Maiyusri meminta agar para PPPK menjalankan tanggung jawabnya sebagai aparatur negara sesuai dengan perjanjian kerja yang ditanda tangani. “Perhatikan secara detail perjanjian kerja yang ditanda tangani sebagai dasar pelaksanaan kerja. Penuhi target kinerja dalam pelaksanaan kinerja sesuai perjanjian kerja tersebut,” harapnya.

Ditegaskan, statusnya sama dengan PNS sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara dengan segala peraturan dan kebijakan yang melekat.

Ia juga menyampaikan, bahwa perjanjian kinerja PPPK tersebut terhitung mulai 1 April 2022 hingga 31 Maret 2027 dan akan dilakukan evaluasi kembali untuk perpanjangan kontrak kerja berikutnya.

“Selamat kepada PPPK yang baru saja menerima SK dan kami menaruh harapan, dengan adanya perubahan status yang baru ini dapat menambah semangat pengabdian bapak-ibu dalam memajukan pendidikan di madrasah,” pungkas H. Maiyusri. (Yoes/hR)