DAERAH  

Akses Jalan dan Jembatan di Kecamatan Angkola Sangkunur Rusak Parah, Warga Harap Perhatian Pemerintah

Satu-satunya jembatan penghubung ke wilayah Sangkunur, Tindoan Laut Desa Simataniari Kecamatan Angkola Sangkunur dilaporkan rusak akibat banjir yang melanda dalam beberapa waktu terakhir. Foto : Ist/Rahmat Nduru/haba RAKYAT.

TAPANULI SELATAN – haba RAKYAT l
Kondisi infrastruktur di Kecamatan Angkola Sangkunur kian memprihatinkan karena jalan menuju Lingkungan dan Kampung yang menghubungkan wilayah tersebut mengalami kerusakan parah.

Sementara satu-satunya jembatan penghubung ke wilayah Sangkunur, Tindoan Laut Desa Simataniari Kecamatan Angkola Sangkunur dilaporkan rusak akibat banjir yang melanda dalam beberapa waktu terakhir.  

Rahmat, warga Kampung Muara Pardomuan, Desa Simataniari mengaku tingginya curah hujan belakangan ini memperburuk kondisi jalan dan jembatan di wilayah tersebut.

Akibatnya, akses transportasi masyarakat menjadi terhambat, terutama bagi dua desa dan satu kelurahan yang bergantung pada jalur tersebut.  

“Khususnya jembatan penghubung wilayah Kampung dan Lingkungan. Linkungan tujuh Baringin, kelurahan Sangkunur, Kampung Tapus Sonang, Kampung Batu Pulut, Desa Tindoan Lau dan Kampung Tapian Nauli, Kampung Setia Makmur dan Kampung Muara Pardomuan Desa Simataniari, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan karena kondisinya benar-benar rusak parah”.

Jembatan itu menjadi akses utama masyarakat apalagi hasil dari ladang sawit, karet dan lainnya, tetapi sekarang sudah tidak layak digunakan,” ujarnya kepada Media haba Rakyat, Rabu (5/5/2025).

Jalan menuju Lingkungan dan Kampung yang menghubungkan Sangkunur, Tindoan Laut Desa Simataniari Kecamatan Angkola Sangkunur dilaporkan rusak parah akibat banjir yang melanda beberapa waktu lalu, sangat memprihatin. Foto : Ist/Rahmat Nduru/haba RAKYAT.

Untuk sementara waktu masyarakat membuat gotong royong supaya bisa terlewati, itu pun belum dapat hasil yang maksimal.

Selain jembatan yang nyaris putus, kondisi jalan sepanjang lima Kilometer (Km) juga mengalami kerusakan signifikan. 

Kendaraan sulit melintas, bahkan sempat terjadi insiden kendaraan hampir jatuh ke paret akibat jalan yang berlubang yang berisi air.  

Rahmat menambahkan bahwa jembatan yang rusak tersebut sebenarnya sudah lama tidak tersentuh perbaikan.

Dibangun penimbunan lobang menggunakan batu kali oleh masyarakat, kini strukturnya mulai rapuh dan membahayakan pengguna jalan.  

Warga berharap agar Pemkab Tapsel segera mengambil tindakan dengan menyediakan alat berat guna memperbaiki jalan dan membangun kembali jembatan yang rusak.  

“Kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah daerah. Jembatan ini adalah satu-satunya akses bagi masyarakat. Semoga segera ada solusi agar aktivitas warga tidak semakin terhambat,” pungkasnya.

Rahmat Nduru/hR