Sigli, haba RAKYAT | Bulan Syawal adalah bulan yang sangat ditunggu oleh umat Islam, karena setelah berpuasa sebulan penuh, umat Islam akan merayakan kemenangannya dari menahan hawa nafsu, makan minum dan perbuatan tercela lainnya.
Syawal adalah bulan kesepuluh dari total 12 bulan dalam kalender Hijriah yang berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi dan Bulan bersama-sama dengan Bumi mengelilingi Matahari.
Untuk menyambut kedatangan bulan Syawal 1443 H, BMKG telah mempersiapkan layanan informasi berupa data-data hisab hilal dan rencana pengamatan (rukyat) hilal di seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan Kementerian Agama, ormas -ormas Islam dan berbagai elemen masyarakat, ungkap Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, S.Si., M.S.C., Senin (25/04/2022).
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pengamatan posisi Bulan dan Matahari merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi BMKG yang dapat digunakan untuk penentuan waktu. Mengingat perubahan posisi kedua benda langit ini dapat diprediksi, BMKG menginformasikan posisi keduanya sebelum terjadi, berdasarkan hisab (perhitungan), terangnya.
“Untuk memverifikasi keakuratan prediksi (hisab), BMKG melaksanakan pengamatan/observasi (rukyat) Hilal setiap awal bulan Hijriyah (minimal 12 kali dalam satu tahun) dengan mekanisme pengamatan adalah menggunakan teleskop/teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi,” jelas Andi Azhar Rusdin.
Dikatakan lagi, saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya Hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi Bulan di ufuk Barat. Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui http://www.bmkg.go.id/hilal
“Dalam rangka penentuan awal bulan Syawal 1443 H (2022 M), BMKG akan melaksanakan Rukyat Hilal pada hari Ahad, 1 Mei 2021 oleh 33 tim di 31 lokasi yang tersebar di Indonesia, yaitu di: Aceh Besar, Medan, Tapanuli Tengah, Padang, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam, Serang (2 lokasi), Pandeglang, Subang, Kebumen, Tegal, Yogyakarta, Malang, Badung, Mataram, Kupang, Waingapu, Alor, Balikpapan, Makassar (2 tim), Donggala, Manado, Kolaka, Gorontalo, Ternate, Ambon, Sorong, dan Jayapura (2 tim),” sebutnya.
Konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum Matahari Terbenam pada hari Ahad, 1 Mei 2022 M, pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA atau 05.27 WIT.
Terbenam Matahari, paling awal terjadi di Merauke (Papua) pukul 17.29 WIT dan paling akhir pukul 18.45 WIB di Sabang, (Aceh). Tinggi Hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79⁰ di Merauke (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 5,57⁰ di Sabang (Aceh).
Lanjutnya, Elongasi saat Matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,88⁰ di Oksibil (Papua) sampai dengan terbesar 6,35⁰ di Sabang (Aceh).
Umur Bulan saat Matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 12,03 jam di Merauke (Papua) sampai dengan yang tertua sebesar 15,30 jam di Sabang (Aceh).
Lag atau selisih terbenamnya Matahari dan terbenamnya Bulan berkisar antara 19,19 menit di Merauke (Papua) sampai dengan 27,07 menit di Sabang (Aceh).
Kecerlangan Bulan (FIB) saat Matahari terbenam berkisar antara 0,18 % di Oksibil (Papua) sampai dengan 0,31 % di Sabang (Aceh), papar Andi Azhar Rusdin.
“Jadi pengamatan hilal awal bulan Syawal 1443 H (2022 M) di Aceh akan dilaksanakan oleh UPT BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar yang bekerjasama dengan Kanwil Agama Provinsi Aceh serta Ormas Islam yang ada di Aceh,” ujarnya.
Pengamatan Hilal bertempat di Gedung Observatorium Tgk. Chiek Kuta Karang, Lhoknga, Aceh Besar. Untuk data perhitungan (hisab) ketinggian hilal di Provinsi Aceh berkisar 5,38⁰ di Singkil hingga 5,57⁰ di Sabang, adapun elongasi 6,25⁰ di Subulussalam hingga 6,35⁰ di Sabang.
Sambungnya, berdasarkan data -data tersebut di atas, pengamatan Rukyat Hilal pada 1 Mei 2022 hilal berpotensi terlihat (teramati), namun tergantung kondisi cuaca saat pengamatan di setiap lokasi pengamatan.
“Masyarakat luas nantinya dapat ikut melihat Hilal penentu awal bulan Syawal 1443 H hari Ahad, 1 Mei 2022 pada sore hingga petang, secara langsung online (live streaming) dengan mengakses laman BMKG http://www.bmkg.go.id/hilal dari rumah masing -masing,” ajak Andi Azhar Rusdin.
Untuk mengawali bulan Syawal 1443 H (2022 M) umat Islam Indonesia sebaiknya menunggu pengumuman Menteri Agama Republik Indonesia melalui Sidang Isbat yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2022 setelah proses pengamatan hilal.
“Pastikan informasi bersumber dari BMKG yang disebar luaskan melalui kanal komunikasi resmi yang terverifikasi (Instagram/Twitter: @infobmkg dan @stageof.acehbesar), website (http://www.bmkg.go.id)”.
“Atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): infobmkg. Cocokan jam anda ke Tanda Waktu Standar Nasional Indonesia di jam.bmkg.go.id atau ntp.bmkg.go.id”, pungkas Andi Azhar Rusdin. (AA/hR)