DAERAH  

Buka acara Nadwah/Muhabasah Ilmiah MPU Pidie, Pj Bupati katakan apapun yang kita lakukan harus berpedoman pada hukum syari’at

Sigli,haba RAKYAT I Penjabat (Pj). Bupati Pidie, Drs. Samsul Azhar memberikan sambutan sekaligus membuka acara Nadwah/Mubahasah Ilmiah Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Tahun 2024.

Adapun tajuk acara yang berlangsung di Oproom Setdakab Pidie tersebut, Kamis (05/12/2024), yaitu Fenomena Pelaksanaan Khitbah/Tunangan dan Walimatul Ursy Menurut Hukum Islam, Budaya, dan Adat Istiadat Aceh serta bagi Perempuan Musafir tanpa Mahram Menurut Hukum Islam.

Bahasan tajuk ini diikuti oleh 80 peserta, terdiri dari Pimpinan Dayah, Khatib Masjid, Anggota MPU, serta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, dengan menghadirkan para Narasumber dari MPU Aceh, Ketua Komisi Pendidikan, Penelitian dan Ekonomi Umat, Prof. Dr. H. Warul Walidin, AK., MA., serta Dr. H. Zahrul Fuadi Mubarak, M.Pd., dari Dayah Mudi Mesra Samalanga, Bireuen.

Pj. Bupati dalam sambutan sekaligus arahannya pada acara tersebut menyampaikan terimakasih kepada MPU Pidie atas penyelenggaraan Nadwah ini. Ia menyebutkan, pembahasan yang akan dikaji pada pertemuan ini didasari atas UU No. 44 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Aceh, UU No. 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh dan Qanun Aceh No. 2 Tahun 2009 Tentang Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU).

Lebih lanjut, Pj. Bupati mengatakan, Ulama memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam dan berperan penting dalam kehidupan masyarakat dalam memberikan berbagai pemahaman keagamaan kepada semua kalangan, tak terkecuali perihal adat istiadat yang ada dalam kehidupan masyarakat.

“Dalam hal ini, perlu kita kaji mana yang adat mana yang bukan, jangan menyebut adat hanya karena kebiasaan yang terus menerus dilakukan”, ujar Pj Bupati.

Tidak semua adat dapat menjadi sumber hukum, adat yang bisa kita lakukan adalah adat yang tidak bertentangan dengan syari’at, apapun yang kita lakukan harus berpedoman pada hukum syari’at, jika tidak tau maka bertanyalah pada Ulama, imbuh Pj. Bupati, Drs. Samsul Azhar.

Ia berharap, melalui kegiatan ini para Ulama mampu memberikan wawasan keislaman, menjadi pelita sekaligus penyejuk, dan membimbing umat sesuai dengan tuntunan syari’at islam.

“Forum ini merupakan kesempatan bagi kita semua untuk meluruskan dan memperbaiki serta membangun pemahaman masyarakat tentang kekeliruan yang ada di masyarakat kita”, pungkas Pj Bupati.

Sementara itu, Ketua MPU Pidie, Tgk. H. Ismi, A Jalil (Abu Ismi Ilot) menyampaikan, acara yang dilaksanakan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilatarbelakangi oleh suatu realita terhadap pengamalan syari’at yang belum menyeluruh dalam kehidupan masyarakat, yang dapat mengurangi budaya keacehan dan menyimpang dari syari’at.

Ketua MPU Pidie juga mengajak semua pihak untuk menyalurkan tenaga dan pikiran dalam meluruskan permasalahan keagamaan di masyarakat. Abu Ismi mengharapkan sinergitas Pemkab Pidie untuk menindaklanjuti kekeliruan dalam masyarakat dan menyelesaikan masalah tersebut secara bertahap, agar terwujudnya Pidie yang mulia dan bermartabat.

Pelaksanaan Nadwah ini juga dihadiri oleh unsur Forkopimda, Wakil Ketua I MPU Pidie, Drs. Tgk. H. Ilyas Abdullah, Wakil Ketua II MPU Pidie, Tgk. H. Muhammad Nur Abubakar, serta para Kepala SKPK dan Kepala Sekretariat Lembaga Keistimewaan Aceh Kabupaten Pidie.(AA/hR)