Dandim 0117/Aceh Tamiang Letkol Inf Andi Ariyanto, S.I.P, ketika berdiskusi bersama dinas pertanian dan penyuluh tentang pompanisasi pertanian. (Foto/ hR/ Muharram Syafri)
Aceh Tamiang, haba RAKYAT
Kegiatan, Program dan Progres Pompanisasi untuk Pertanian harus tetap berjalan kalau ada kendala kita tetap berupaya dimana dan apa solusinya agar bisa dicari jalan yang terbaik.
Hal tersebut disampaikan, Komandan Kodim 0117/Aceh Tamiang Letkol Inf Andi Ariyanto, S.I.P., ketika melaksanakan Peninjauan lokasi Pompanisasi, di Desa Balai dan Desa Lubuk Batil, Kecamatan Bendahara, Senin (13/5/2024) siang.
Dandim 0117/Aceh Tamiang Letkol Inf Andi Ariyanto, S.I.P., dalam sambutannya menyampaikan, Penghormatan kepada Kadis Pertanian Kabupaten Aceh Tamiang atau yang mewakili termasuk Staf, para penyuluh PPL, Ketua kelompok Tani dan Perangkat Desa di wilayah Kecamatan Bendahara dalam rangka peninjauan lokasi Pompanisasi Pertanian.
Dandim berharap, agar kita semua sama-sama menjaga, mendorong semua unsur baik Babinsa, Babinkamtibmas, penyuluh Pertanian dilapangan agar bekerjasama dengan PPL dan Dinas Pertanian termasuk pada saat pembelian BBM harus ada surat yang menguatkan bahwa kegunaan pembelian BBM tepat sasaran untuk kegiatan mengoperasionalkan Mesin Pompanisasi Pertanian,” lanjutnya.
Dandim 0117/Aceh Tamiang Letkol Inf Andi Ariyanto, S.I.P, saat meninjau lokasi pompanisasi. (Foto/ hR/ Muharram Syafri)
Lebih lanjut, Beliau mengatakan, semua stakeholder harus saling bahu membahu untuk saling bekerjasama membantu kesulitan yang dihadapi para petani, kemudian terkait masalah data harus benar-benar valid jangan ada yang manipulasi data untuk bisa dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada Pemerintah.
Sementara itu, Kabid UPL Kabupaten Aceh Tamiang Syahputra, S. Hut., dalam sambutannya menyampaikan Penghormatan kepada Dandim 0117/Atam beserta Tim yang telah melakukan pengecekan dan peninjauan langsung ke lokasi Pompanisasi yang ada di Kecamatan Bendahara.
“Untuk kendala kami selama ini di lokasi lima titik pompanisasi yang terdiri dari Desa Balai, Desa Lubuk Batil dan Desa Raja yang dihadapi yaitu masalah bantuan Mesin pompa air dan BBM termasuk bibit padi yang belum maksimal dan perlu lagi penanganan yang maksimal,” terangnya.
“Selama ini Petani tetap berharap kepada pemerintah, adanya suatu bantuan yang berkelanjutan, walaupun selama ini sudah berjalan. Kemudian untuk peralatan Mesin maupun pipa yang bocor kalau ada kerusakan kecil para kelompok Tani tetap berusaha iuran secara bergotong royong supaya tetap bisa berjalan namun kalau kerusakan pipa diatas 50 meter kami tidak sanggup karena membutuhkan biaya yang besar,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Tani Desa Balai Syafaruddin menyampaikan, Kami kelompok Tani tetap melakukan pemeliharaan apabila ada kebocoran akan tetapi kalau ada kebocoran yang panjang petani tidak sanggup kami berharap adanya bantuan dan Dinas Pertanian.
“Untuk perawatan selama ini tetap kami lakukan pergantian secara bertahap dari kelompok Tani akan tetapi kalau mengganti secara keseluruhan kami tidak mampu,” ungkapnya. (ms)
Eksplorasi konten lain dari Media haba RAKYAT
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.