Madina, haba RAKYAT | Oknum Kepala SMKN 1 Panyabungan berinisial RD diduga enggan dan alergi terhadap wartawan yang hendak mengkonfirmasi seputar dugaan pungutan liar (Pungli) pengambilan Surat Keterangan Lulus (SKL) dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) Tahun Ajaran 2021-2022.
Awak media ketika berbincang-bincang dengan salah seorang sumber di SMKN 1 Panyabungan, pihaknya menjelaskan kondisi SMK Negeri 1, sesudah pergantian kepala sekolah dinyatakan amburadul, dugaan pungutan liar sudah merajalela mulai dari PKS dan Wali Kelas. Ujarnya, Senin (18/7/2022).
Lanjut, mengenai dugaan Pungutan liar (Pungli) pengambilan Bantuan Siswa Miskin (BSM) tertanggal 25 April 2022 lalu diduga benar, saya kantongi buktinya dan lewat WhatsApp akan saya bagikan.
Nominal yang dipotong pihak sekolah SMKN 1 Panyabungan Rp 100.000, (seratus ribu rupiah) hingga 150.000., (seratus lima puluh ribu rupiah) dengan alasan guru tersebut uang yang dipotong untuk bantuan sosial kepada dua guru karena kemalangan, selain itu uang pengetikan berkas maap bertulang dan materai.
Untuk Pengambilan Surat Keterangan Lulus belajar (SKL) Siswa SMKN 1 diduga dibebani Rp 50.000., (lima puluh ribu rupiah), peristiwa ini diduga sejak tahun ajaran 2021-2022, sudah terlaksana lewat wali kelas masing-masing Ungkapnya.
Mencermati hal tersebut awak media langsung menemui Kepala Sekolah SMK N1 Panyabungan yang berinisial RD dengan menghubungi WhatsApp nya namun sulit di hubungi dan tidak mau dijumpai, selain itu tim juga buat Surat konfirmasi tertulis seputar dugaan Pungli Pengambilan SKL, BSM Tahun 2021-2022, itu juga tidak ditanggapi, hingga berita ditayangkan. (Tim)