Aceh Utara, haba RAKYAT | Program pencegahan stunting kini merupakan hal yang utama superioritaskan oleh pemerintah, namun masih ada oknum Geuchiek Gampong yang menyepelekan kegiatan tersebut. Hal tersebut terlihat ketika salah satu awak media yang menelusuri kegiatan posyandu dan posbindu disalah satu desa, tepatnya di Gampong Menasah Krueng Pirak, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara pada Jum’at (28/10/2022).
Wanita berinisial PR yang merupakan salah satu kader posyandu menuturkan” kami setiap bulannya selalu melakukan kegiatan posyandu, kegiatan itu meliputi dari melakukan kegiatan penimbangan dan pengukuran pada setiap anak.
Dalam kegiatan posyandu yang kami lakukan, saat ini kami menemukan sembilan anak yang termasuk dalam kategori stunting. Sedangkan untuk asupan gizi tambahan untuk para anak tersebut sama seperti anak normal lainnya kami berikan, tuturnya.
Hal tersebut disebabkan oleh minimnya anggaran yang kami peroleh dari pimpinan kami, setiap bulannya anggaran untuk melakukan kegiatan posyandu yang kami terima sejumlah Rp 750.000 jadi anggaran tersebut kami pergunakan dengan sebaik-baiknya.
Di samping itu, anggaran yang berjumlah sigitu pula kami gunakan untuk kegiatan yang berlangsung secara bersamaan setiap tiga bulan sekali nyakni posbindu dan posyandu, tambah kader.
Pihak kami telah sering menyampaikan kepada geuchiek bahwa anggaran tersebut tidak cukup, namun geuchiek menjawab lakukan saja seperti biasa. Dari itu kami melakukan kegiatan tersebut ya seperti biasa dengan jumlah anggaran yang ada.
Mulya Ulfa yang Merupakan Penanggung jawab pihak gizi di Puskesmas Kecamatan Pirak Timu membenarkan perihal tersebut. Ia Juga menuturkan bahwa pihaknya telah berulang kali menyampaikan bahwa hal tersebut harus segera di tanggulangin namun kepala desa tidak tersebut tidak merespon.
Ketika awak media konfirmasi kepada Geuchiek terkait peristiwa tersebut melalui WhatsApp, ia langsung menelpon melalui via WhatsApp dan menuturkan dengan bahan Aceh” Kon kayak kalon Gampong Laen gam long Hana kuturi awak-awak media” artinya bukan kau lihat saja desa yang lain aku gak kenal yang namanya orang media dengan nada mengancam.
Geuchiek juga melecehkan wartawan bahwa kalau perlu uang datang kemari, seakan permasalahan stunting sangat sepele dan ingin menyogok wartawan. Disamping itu, ia juga mengatakan desa lainnya juga pada tidak lengkap alat posyandunya sembari menutup pembicaraan melalui via WhatsApp. Itulah jawaban yang di terima oleh salah satu awak media haba RAKYAT ketika menanyakan tanggapan geuchiek terkait sembilan anak yang terkena stunting. (Helmi)