Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs. Asra, saat menyampaikan sambutan pada kegiatan fasilitasi intensifikasi dan integrasi pelayanan KBKR di wilayah dalam rangka pelayanan KB. (Foto/ hR/ Muharram Syafri)
Aceh Tamiang, haba RAKYAT
Pelaksanaan Program KB dan Kependudukan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan secara keseluruhan, karena penduduk merupakan subjek dan sekaligus objek pembangunan.
Hal tersebut disampaikan, Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs. Asra saat membuka kegiatan Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR di wilayah, khusus dalam rangka Pelayanan KB Serentak di Tempat Kerja, bertempat di Klinik Pratama PT. Socfindo Sei Liput, Kecamatan Kejuruan Muda, Rabu (15/5/2024).
“Penduduk yang berkualitas merupakan modal penting bagi proses pembangunan, sementara pertambahan penduduk yang tidak terkendali akan menjadi beban bagi pembangunan bangsa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pj. Bupati Asra menerangkan, keberhasilan Program KB tentunya memerlukan dukungan dan kolaborasi dengan mitra kerja, potensial termasuk dari pihak swasta untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi di seluruh wilayah.
“Melalui kemitraan ini, 20-30 persen kegiatan pengendalian laju penduduk dan stunting juga sangat terbantu. Semoga kegiatan hari ini menjadi momentum untuk membangkitkan masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang agar dapat memperkuat kesehatan masyarakat sehingga bisa berbenah memajukan Aceh Tamiang,” sebutnya.
Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs. Asra didampingi Ketua DPRK Suprianto, S.T, ketika menghadiri kegiatan fasilitasi intensifikasi dan integrasi pelayanan KBKR di wilayah dalam rangka pelayanan KB. (Foto/ hR/ Muharram Syafri)
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang PPKB pada DPMKPPKB, Syarifah Yani melaporkan, kegiatan ini selain bertujuan meningkatkan akses dan cakupan pelayanan KB namun juga berupaya menurunkan angka stunting di wilayah kerja perusahaan.
Sementara itu, Manager PT. Socfindo Sei Liput, Erik Obaza Barus mengatakan, perusahaannya mendukung penuh adanya fasilitas pemasangan kontrasepsi dan program penurunan stunting.
Selama ini, ia menyebutkan perusahaan telah menjalankan program penurunan stunting dan pemberian makanan tambahan bergizi meskipun masih dalam lingkup perusahaan saja.
Ketua Pokja Akses Kualitas Pelayanan BKKBN Aceh, Farida menegaskan, perlunya kerjasama pemerintah daerah dan perusahaan dalam menyelesaikan tugas bersama membentuk penduduk dan SDM yang unggul dalam persiapan generasi emas 2045.
“Persoalan stunting tidak akan selesai jika faktor penyebabnya tidak kita selesaikan. Pentingnya memberikan pemahaman kepada para pasangan remaja sebagai calon orang tua yang akan menghasilkan generasi emas,” terangnya.
Kemudian Farida mempaparkan, beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam mencegah stunting yakni pemberian pemahaman calon orang tua, pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan bergizi dan seimbang, hidup bersih dan sehat, serta perhatian pemberian gizi 1000 hari kehidupan yang dimulai sejak dalam kandungan.
“Mari bersama kita jemput bola, lakukan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (ms)