Sigli,haba RAKYAT |
Silahturahmi dan Audiensi dengan Dirjen Holtikultura Kementrian Pertanian (Kementan) RI, Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc., Pj Bupati menyampaikan tentang pengembangan tanam bawang merah di Pidie.
Kedatangan Pj Bupati Pidie bersama Wakil Ketua Kadin Aceh Bidang Ekonomi Kerakyatan, yang juga Ketua Konsorsium Bawang Merah Aceh, Ir. H. Zakaria A Gani, disambut baik oleh Dirjen.
Beliau (Dirjen) juga menyatakan akan menyisihkan anggaran pada tahun 2023 untuk membantu program pengembangan bawang merah di Kabupaten Pidie.
Serta untuk perluasan areal tanam bawang merah pada tahun 2024, hal ini disampaikan oleh Kabag Prokopim Setdakab Pidie, Teuku Iqbal, S.STP., M.Si., Selasa (12/09/2023), yang ikut bersama Pj Bupati Pidie.
Pada kesempatan itu Dirjen juga meminta segera membuat permohonan kebutuhan anggaran dan Gapoktan bawang merah pada tahun 2024 di program Ketahanan Pangan.
“InsyaAllah Dirjen juga akan datang ke Kabupaten Pidie pada Oktober 2023 ini”, ungkap Teuku Iqbal.
Dalam penjelasanya kepada Dirjen, pada pertemuan itu, H. Zakaria A Gani menjelaskan bahwa dalam dua tahun terakhir Pidie bisa menurunkan angka inflasi. tahun 2022 inflasi menjadi deflasi 0,3 persen, yang disumbangkan dari bawang merah, dan pada tahun 2023 inflasi menjadi deflasi 0,11 persen.
Ia juga menjelaskan, bahwa lokasi pengembangan bawang merah di Pidie berada di beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Grong- Grong, Pekan Baro, Batee Indrajaya.
Program pengembangan tanam bawang merah Pidie ini sudah dilakukan tiga tahun lalu, namun penambahan luas areal tanamnya masih sangat lambat.
“Makanya perlu melakukan inovasi baru dengan melibatkan pemerintah daerah, lembaga pendidikan tinggi, seperti USK, Dikti, dan dunia usaha”, ini antara lain yang disampaikan H. Zakaria A Gani kepada Dirjen, kata Kabag Prokopim.
Sedangkan untuk perluasan areal tanam bawang merah, imbuh Teuku Iqbal, Pj Bupati, bapak Wahyudi Adisiswanto sudah menugaskan Kadistanpang Pidie untuk bekerjasama dengan Distan Aceh, guna menetapkan kawasan khusus tanam bawang merah, minimal luas areal 1000 hektare.
“Program tersebut, telah dilaporkan Pj Bupati, bapak Wahyudi Adisiswanto kepada Kepala Staf Kepresidenan, bapak Moeldoko. Dalam laporannya, maksud penetapan kawasan khusus tanam bawang merah tersebut untuk meningkatkan volume produksi”, terang Kabag.
Kecuali itu, ketahanan pangan komoditi bawang merah lokal, agar harganya tidak mengalami lonjakan yang cukup tinggi, melainkan stabil, karena bawang merah masuk dalam salah satu komoditi pendorong angka inflasi, jika harganya melonjak.
Selain itu, program yang digagas Pj Bupati ini juga untuk penyerapan tenaga kerja muda, upaya menurunkan angka stunting, angka pengangguran dan kemiskinan, kata Kabag Prokopim.
“Setiap 1 hektar bisa melibatkan 10 petani bawang merah, dengan harapan Kabupaten Pidie menjadi Icon Kabupaten penghasil Bawang Merah setelah Brebes dan Bima”, demikian Kabag Prokopim mengutip ucapan Pj Bupati Pidie.(AA/hR)