Sigli, haba RAKYAT | Seratusan mahasiswa dari empat kampus yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Pidie (KMP), Unigha, Al-Hilal, Stikes MNI dan Stikes Jabal Ghafur, melakukan aksi demontrasi serentak, di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, Senin (11/04/2022).
Seratusan mahasiswa tersebut berkumpul di depan mess pemda dan melakukan longmarch ke gedung DPRK Pidie sekira pukul 15.45 wib, aksi itu juga dikawal oleh polisi yang siaga menjaga jalannya aksi.
Dalam aksinya, Koalisi Mahasiswa Pidie (KMP) juga membawa poster yang bertuliskan minyak diatas, minyak dibawah, tapi krisis minyak, serta spanduk “#Tolong Kami #Pidie Menggugat”.
Para demonstran mendesak Dewan untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada pemerintah pusat. Mahasiswa menolak penundaan Pemilu, menolak jabatan Presiden tiga periode, dan menuntut turunnya harga BBM serta harga bahan pokok.
Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, S.Pd.I.,M.A.P., didampingi oleh beberapa anggota Dewan hadir ditengah aksi demontrasi tersebut mengatakan, menerima sepenuhnya amanah dari mahasiswa yang juga mewakili masyarakat Pidie untuk disampaikan ke Pemerintah Pusat.
“Aksi mahasiswa ini juga merupakan bentuk dari demokrasi dan kemerdekaan berpendapat yang dijamin oleh Undang-undang,” sebutnya.
Sementara Koordinator aksi Koalisi Mahasiswa Pidie (KMP), Muhammad Pria Al Ghadzi kepada awak media menyampaikan, aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas gerakan mahasiswa yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
“Aksi ini merupakan bentuk solidaritas kami untuk gerakan kawan-kawan mahasiswa yang berjuang melalui aksi di seluruh indonesia,” ungkapnya.
Disampaikan juga, dalam pelaksanaan aksi tersebut. pihaknya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung dan membantu jalannya aksi damai ini.
“Kami akan terus mengawal aspirasi ini, dan akan kami minta hasil penyampaian aspirasi ini kepada Pemerintah Pusat melalui Ketua DPRK Pidie,” ujarnya.
Amatan awak media ini, setelah orasi serta penandatangan aspirasi mahasiswa oleh ketua DPRK Pidie, para mahasiswa langsung membubarkan diri dengan tertib.(AA/hR)