Aceh Besar, haba RAKYAT | Peristiwa terseretnya lima santri Dayah Raudhatul Qur’an Al-Aziziah Lamsiteh Kecamatan Darul Imarah di arus sungai obyek wisata pemandian Brayeun Meunasah Mesjid Kecamatan Leupung Aceh Besar, Kamis (25/8/2022), semoga jadi pelajaran sehingga hal serupa tidak terulang lagi.
Tokoh masyarakat Aceh Besar, H. Marwan Muhammad, menanggapi kejadian lima santri Dayah Raudhatul Qur’an Al-Aziziah Lamsiteh Kecamatan Darul Imarah yang terseret arus sungai setempat, mengatakan yang bertanggung jawab adalah pengelola obyek wisata setempat.
“Semoga hal serupa tidak terulang lagi dimasa mendatang, dan pengelola obyek wisata yang paling mengetahui situasi disana, pengunjung tidak semua tahu, namun sejauh ini saya belum tahu apakah obyek wisata di Aceh Besar termasuk Brayeun ada pengelola atau tidak,” kata Marwan Muhammad, figur mantan Anggota DPRK Aceh Besar, Jumat (26/8/2022).
Marwan Muhammad, berpendapat agar hal serupa tidak terulang lagi, maka kedepan apabila sudah ada tanda-tanda kondisi tidak menguntungkan akan terjadi bencana, maka pengelola obyek wisata setempat seharusnya meminta pengunjung untuk berhenti dari mandi secara serius, tidak cukup dengan sekedar himbauan.
Sejauh ini Marwan Muhammad menyatakan, pihaknya tidak mengetahui obyek wisata Brayeun tersebut sudah ada pengelola atau tidak. Baik itu pengelola yang dibiaya oleh pemerintah Kabupaten Aceh Besar, ataupun pengelola atas inisiatif dari masyarakat setempat.
Dari pemberitaan yang dilansir dari RRI, diketahui sebelumnya, lima santri Dayah Raudhatul Qur’an Al-Aziziah Lamsiteh, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar terseret arus sungai obyek wiasata pemandian Brayeun Gampong Meunasah Mesjid kecamatan Leupung, Kamis (25/8/2022), sekitar pukul 14.00 Wib.
Peristiwa naas terhadap 5 orang santri dayah diantaranya atas nama Saiful Amani (23 tahun), Fakhrulrazi (20 tahun), Darazatul Aulia (17 tahun), M Reza Asri (18 tahun) dan Ahmadal Hadi (17 tahun).
Rombongan santri beserta pimpinan Dayah Tgk Salman liburan ketempat wisata tersebut dan sekitar pukul 14.00 Wib sebahagian santri mandi di sungai Brayeun. Tak lama kemudian hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dan seketika luapan air sungai terjadi hingga menyeret sebahagian santri yang sedang mandi. (Ril)