Sigli,haba RAKYAT |
Pemerintah Kabupaten melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan Barang Kebutuhan Pokok (Bapok).
Salah satunya dengan melakukan pemantauan harga barang kebutuhan pokok dalam menjaga stabilisasi harga dan pasokan Bapok, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1445 H/2024 M.
Sekda, Drs. Samsul Azhar selaku Ketua TPID Pidie, yang diwakili oleh Asisten II, Ir. H. Tarmizi menyampaikan, “Kami berharap kepada pihak- pihak terkait, khusunya distributor dalam mendukung dan menjaga stabilisasi harga dan pasokan menjelang HBKN Idulfitri 1445H/2024”, ujar Ass II.
H. Tarmizi menambahkan, dukungan semua pihak tersebut di antaranya, menjaga situasi pasar pada periode puasa dan lebaran 2024 tetap kondusif. Dan TPID tetap melakukan pemantauan pasar dengan mengedepankan pendekatan persuasif kepada para pelaku usaha Bapok.
Kedua, melakukan pengawasan kelancaran distribusi Bapok, termasuk minyak goreng rakyat dari gudang gudang distributor ke pasar rakyat, dalam rangka mencegah kemungkinan aksi aksi spekulasi/penimbunan yang akan merugikan masyarakat.
Dan yang ketiga, kata H. Tarmizi, yaitu menjaga kelancaran distribusi Bapok dan barang penting, khususnya pada periode pembatasan angkutan barang puasa dan lebaran, dengan memberikan prioritas distribusi untuk angkutan yang mengangkut Bapok.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperdagkop UKM) Kabupaten Pidie, Cut Afrianidar, S.H., M.Si., juga mengungkapkan, pihaknya terus memantau perkembangan ketersediaan dan harga Bapok secara daring dan harian.
Pemantauan dilakukan dan dilaporkan melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) kementerian Perdagangan RI.
“Pemantauan Bapok di pasar rakyat tersebut menjadi indikasi awal kondisi stabilisasi harga dan ketersediaan Bapok, sehingga dapat dijadikan salah satu dasar dalam pengambilan keputusan guna menjaga stabilitas harga dan inflasi di level yang telah ditetapkan”, ungkap Cut Afrianidar.
Berdasarkan pantauan harga dibeberapa pasar dalam Kabupaten Pidie per 1 April 2024, hanya tiga komoditas yang mengalami kenaikan, yaitu minyak goreng curah 6,25%, minyak goreng kemasan sederhana, 7,14%, serta cabai merah keriting 14,29 %, dan Cabai rawit 12,50 %.
Sedangkan untuk komoditas Bapok lainnya, seperti gula pasir, tepung terigu, kedelai, bawang merah/putih, daging sapi/kerbau/ayam, ikan segar dan olahan, juga garam tercatat stabil.
Selanjutnya komoditas yang mengalami penurunan selain beras adalah jenis sayur mayur seperti kentang, buncis dan kol, penurunan mencapai 5 hingga 18 %.
Cut Afrianidar juga menekankan, stok Bapok untuk menghadapi lebaran 2024 berada pada kondisi lebih dari cukup, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dalam memenuhi kebutuhan pokok.
“Stok cukup banyak, selanjutnya hasil pantauan ini kami sampaikan kepada ketua TPID Pidie. Adapun untuk pelaku usaha, kita juga mengimbau agar mempersiapkan penambahan pasokan dan stok guna mengantisipasi peningkatan permintaan serta mengambil keuntungan secara wajar dan tidak melakukan spekulasi harga dan penimbunan”, terang Kadis Perdagkop UKM Pidie, pada kegiatan yang turut serta Kabid Pasar Disperdagkop UKM dan Kabag Perekonomian dan SDA Setdakab.
Terpisah, Sekda, Drs. Samsul Azhar selaku Ketua TPID Pidie, mengatakan bahwa sejumlah komoditas Bapok sudah mulai berangsur turun. Diantaranya beras, daging ayam ras dan telor ayam ras.
“Alhamdulillah, harga beras sudah mulai turun, sesuai apa yang sudah saya sampaikan beberapa waktu lalu. Mudah- mudahan akhir bulan dan bulan depan sudah panen raya, sehingga harga beras lokal kembali normal. Untuk beras Bulog memang stabil karena diguyur terus dari pemerintah, baik beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun beras premium,” ungkap Ketua TPID Pidie.(AA/hR)