Aceh Timur, haba RAKYAT | Jembatan yang menghubungkan tiga gampong (desa) yaitu Gampong Lalang, Alur Canang dan Alur Buluh Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur kondisinya rusak parah dan mengundang korban jiwa.
Menurut informasi yang dihimpun awak media di lapangan, jembatan tersebut hampir enam tahun keadaannya sangat memprihatinkan.
Sementara jembatan itu milik PTPN I,namun sepertinya tidak ada upaya perusahaan plat merah itu untuk memperbaikinya dan diduga, mengabaikan kepentingan warga,” kata Sarwan, salah seorang warga yang melintas jalur tersebut.
Dikatakannya, sepengetahuannya permohonan pembangunan jembatan itu sudah lama diusulkan ke DPRK Aceh Timur dan disetujui permohonan pembangunannya, namun saat dilakukan pengecekan lokasi oleh tim dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) pada saat ingin dikerjakan perbaikan jembatan tersebut,ternyata harus gagal,”ujarwan.
Kegagalan ini akibat jembatan tersebut belum diserahterimakan kepada Desa Alur Buluh oleh PTPN I dan berstatus aset perusahaan Kebun Lama,”timpal Sarwan.
Lebih jauh dijelaskan,tak sedikit warga terperosok ke bawah, itukan akses lalu lalang warga, perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap lingkungannya karena berdekatan dengan masyarakat, kan kasian warga tiga desa harus jauh memutar melewati Kebon Ireng, Langsa Lama,”tambahnya.
Sementara PT Arco yang juga menggunakan jalur tersebut kepada haba RAKYAT mengaku kerap memperbaiki jembatan tersebut.
Namun tetap rusak kembali dikarenakan posisi jembatan bertambah rendah, terlebih saat hujan lebat terjadi banjir dan luapan air yang menerjang membawa hanyut material papan lantai jembatan.
“Jembatan itukan milik PTPN I, dan rasanya tidak salah juga jika perusahaan membangun baru lagi. Kasian masyarakat di tiga desa harus jalan musing ke Desa Kebun Ireng,” kata Humas PT Arco, Dedi kepada awak media, Rabu (30/03/2022) di Langsa.
Asisten Personalia dan Umum Kebon Lama PTPN I, Suheri kepada awak media di ruangan kerjannya, Kamis (31/03) membenarkan jembatan tersebut milik PTPN I. Namun pihaknya tidak lagi menggunakan jembatan itu sebagai akses trasportasi karena sudah memiliki jalan yang baru.
Suheri mengaku, manajemen Kebun Lama tidak memiliki ketersediaan anggaran untuk membangun jembatan itu kembali. Namun demikian, Suheri menyarankan agar Desa Alur Buluh mengajukan permohonan pembangunan ke kantor direksi pusat,”tutup Suheri. (jim)