Banda Aceh, haba RAKYAT | Inisiator gabungan kelompok tani 19 gampong di Kecamatan Darul Hikmah, Patek Aceh Jaya mengundang Muslahuddin Daud (Bang Mus), praktisi pertanian yang pernah mendapat penghargaan dari MNC TV dan tamu Kick Andy Metro TV.
Undangan khusus untuk Bang Mus ini guna menurunkan ilmunya kepada petani jeruk di daerah Patek, yang dulu sangat terkenal di era 80 sampai 90-an.
Bang Mus mengamati secara serius persoalan budidaya jeruk di wilayah tersebut yang kerap mengalami serangan lalat buah, serangan jamur phytoftora, huanglongbing (HLB) dan penyakit lainnya.
Selain itu, sulitnya mendapatkan pupuk juga merupakan persoalan terbesar yang dihadapi petani, karena keseimbangan pupuk merupakan kunci kualitas produksi pupuk.
Bang Mus berjanji akan kembali ke daerah itu untuk membuat pelatihan yang lebih detil tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman serta pelatihan pembuatan pupuk organik dengan bahan yang tersedia di sekitar lokasi, seperti kohe kelelawar yang sangat dikenal dengan phospat organiknya.
Bang Mus yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Aceh, melihat bahwa prospek tanaman jeruk ini sangat bagus, asalkan hulu hilirnya dapat tertangani dengan baik. Dimana jumlah produksi berserta kualitasnya harus berbarengan dengan serapan pasar yang bagus.
Bang Mus memprediksi, bahwa setiap pohon jeruk itu minimal menghasilkan 150 kg per pohon, kalau satu hektar ada 800 batang berarti menghasilkan 120 ton. Kalau harga rata-rata di tingkat petani Rp.8000, maka penghasilan petani 960 juta pertahun.
Namun kenyataannya petani wilayah ini belum bisa mencapai angka tersebut, akibat belum terjadi ekosistem atau siklus hulu hilir yang baik.
Bang Mus memandang wilayah ini harus ada perhatian khusus dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah, agar potensi ini bisa dimaksimalkan.
Dalam pelatihan tersebut turut dihadiri oleh ketua Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (GNTI) M. Saladin Akbar, ketua DPD Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) Aceh Nazaruddin, juga turut di dampingi bendahara dan wakil sekretaris DPC PDI Perjuangan Aceh Jaya. (AA/hR)