Kadisdik Dayah Aceh Besar Abubakar SAg (ketiga dari kiri) saat mewakili Pj Bupati Muhammad Iswanto SSTP MM, menghadiri acara wisuda syahdah santri Ma’had Daarut Tahfizh Al-Ikhlas, di gedung Amel Convention Hall, Punge Ujoeng, Kota Banda Aceh, Minggu (9/6) pagi. (Foto/hR/MC Aceh Besar).
Banda Aceh, haba RAKYAT | Wakili Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM, Kepala Dinas Pendidikan Dayah (Kadisdik Dayah) Aceh Besar Abubakar SAg menghadiri acara wisuda syahdah santri Ma’had Daarut Tahfizh Al-Ikhlas, di gedung Amel Convention Hall, Punge Ujoeng, Kota Banda Aceh, Minggu (9/6) pagi.
Wisuda ini merupakan yang ke-6 kalinya diselenggarakan oleh Ma’had Daarut Tahfizh Al-Ikhlas sejak tahun 2018. Tahun ini, sebanyak 48 santri diwisuda, menunjukkan peningkatan jumlah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada kesempatan itu, Kadisdik Dayah Aceh Besar Abubakar, menyampaikan amanat Pj Bupati Muhammad Iswanto yang menyebutkan bahwa Pemkab Aceh Besar sangat bangga atas pelaksanaan wisuda syahadah tahfizh.
Ia menegaskan pentingnya publikasi prestasi ini tidak hanya di tingkat pemerintah, tetapi juga kepada seluruh masyarakat, baik di Aceh Besar, Aceh, Indonesia, bahkan dunia.
“Perkembangan yayasan dari tahun ke tahun sangat luar biasa, seperti disampaikan oleh Ustadz Zulfikar,” ujar Abubakar.
Ia berharap manfaat dari yayasan ini terus berlanjut dan dilindungi oleh Allah SWT. “Anak-anak yang berbahagia, selamat wisuda kepada 48 orang yang telah lulus. Semoga ilmu yang kalian dapat bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, agama, dan bangsa”.
Abubakar juga memberikan tiga pesan penting kepada para wisudawan. Pertama, hormati dan doakan orang tua, terutama ibu yang doanya tidak terhalang hijab. Kedua, hormati ayah yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ketiga, hormati guru yang telah memberikan ilmu dengan tulus ikhlas.
“Semoga kita menjadi anak yang shaleh, berbakti kepada orang tua dan guru, serta berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Selamat melaksanakan wisuda Syahadah Alquran 30 juz kepada 48 orang anak kami,” tutur Abubakar.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakankemenag) Aceh, Drs. H. Azhari, M.Si, mengingatkan bahwa meskipun seseorang telah menghafal Alquran, mereka tidak boleh menjadi sombong dan harus terus menuntut ilmu.
“Meskipun telah menghafal Alquran, namun tidak boleh sombong dan bahkan tidak boleh berhenti menuntut ilmu,” tegasnya.
Selain itu, Azhari memberikan pesan khusus kepada para santri yang telah menjadi hafizh Alquran. Ia berharap mereka dapat mengajak sepuluh orang lainnya untuk turut menghafal Alquran.
“Setiap santri yang sudah hafizh Alquran diharapkan dapat mengajak 10 orang lainnya untuk juga dapat menghafal Alquran, dengan begitu jumlah tahfizh akan meningkat pesat di Aceh,” pesan Azhari.
Di sisi lain, Ibu Pj Gubernur Aceh Mellani Subarni menyatakan bangga dengan kegigihan dan tekad para santri, dan berharap mereka menjadi teladan dalam masyarakat, mengamalkan Alquran sehari-hari, dan menyebarkan nilai-nilainya untuk kemajuan Aceh dan Indonesia.
Ia juga menghargai dedikasi pengurus Mahad Tahfidz Al Ikhlas dalam membimbing para santri, dan mengajak seluruh masyarakat mendukung lembaga pendidikan Islam.
“Mari kita bangun generasi Qurani untuk kemajuan bangsa dan negara. Semoga para santri yang diwisuda hari ini selalu dibimbing dan diberkahi Allah, menjadi generasi berprestasi dan berakhlak mulia,” tutupnya.
Kegiatan tersebut turut diwarnai dengan pemutaran video santri saat menghafal Al-Quran, ta’zim santri yang wisuda kepada orang tua, serta penyerahan ijazah dan cinderamata kepada para wisudawan. (Rel)